Artikel ini bagian dari serial post:
Al Quds Adalah Negeri Para Nabi yang Diberkahi. Sering mendengar kata “berkah” tapi belum paham maknanya? Jangan salahkan jika kita tak bisa menjiwai betapa hebatnya Palestina.
Sebab siapa saja yang memahami makna “berkah”, ia akan mengerti betapa mulianya tanah suci tempat Masjid Al Aqsha berada. “Keberkahan”, demikian dikatakan oleh Ar Raghib, “adalah tetapnya kebaikan dari Allah pada sesuatu.” . Dalam kamus Al Ma’aniy, berkah juga bisa bermakna ‘kebahagiaan.’
Contohnya, ada dua orang kaya, sama-sama memiliki harta berlimpah. Yang satu menginfakkan sebagian hartanya di jalan Allah; kemudian kamu lihat keluarganya baik, tak ada masalah, income-nya terus tumbuh berkembang, dan rumah tangganya harmonis.
Yang satunya lagi kikir nian. Berzakat saja susah apalagi infaq sedekah. Sekilas kamu melihatnya senang-senang saja, tapi jauh di lubuk hatinya, ada ketakutan mengancamnya, tidur tak nyenyak, hutang melilit, keluarga entah pergi kemana. Hidupnya ternyata hampa.
Berkah adalah kebaikan di setiap sesuatu yang Allah anugerahkan. Harta, harta yang berkah membuat pemiliknya tenang dan nyaman menjalani hidup. Anak, anak yang berkah membuat ayah ibunya teduh jiwanya melihat betapa shalihnya dia.
Rumah, rumah yang berkah membuat pemiliknya merasakan kesejukan bila pulang dari perjalanan, sekalipun mungil bentuknya, namun terasa luas karena keharmonisan dan keshalihan penghuninya.
Nah, apa yang terjadi jika ada sebuah negeri di muka bumi ini, yang Allah abadikan dalam Al Qur’an sekaligus Dia sifatkan dengan kata “keberkahan”?
MasyaAllah, tentu ada kebaikan bertabur di sekelilingnya; pada tanahnya, anginnya, pepohonannya, hutan-hutannya, sungai dan sawahnya, kebun dan bukit-bukitnya.
Negeri itulah Palestina.
Tahukah kamu berapa kali Allah deskripsikan Palestina sebagai bumi yang diberkahi? Tercatat 5 kali dalam Al Qur’an, Allah mendeskripsikan wujud Palestina dengan kata berkah yang legendaris.
Pertama, surat Al Isra ayat 1, “…ke Masjidil Aqsha yang telah kami berkahi sekelilingnya”
Kedua, ketika Allah memfirmankan kisah Ibrahim dan Luth tatkala menyelamatkan diri ke negeri idaman bernama Palestina,
“Dan telah kami selamatkan Ibrahim dan Luth menuju sebuah negeri yang berkah untuk semesta raya.” (QS Al Anbiya 71)
Ketiga, dalam kisah Musa alaihissalam dan Bani Israil, tatkala berhasil selamat dari kejaran Fir’aun dan tentaranya,
“Dan Kami wariskan kepada kaum yang tertindas itu, bumi bagian timur dan bagian baratnya yang telah Kami berkahi.” (QS Al-A’raf 137)
Keempat, kisah Nabi Sulaiman yang dalam kekuasaannya, Allah menganugerahkan tentara berupa angin yang mengantarnya ke penjuru arah,
“Dan Kami tundukkan untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang Kami beri berkah padanya. Dan Kami Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS Al Anbiya 81)
Dan kelima, dalam kisah negeri Saba’, ketika Allah mendeskripsikan tanah suci Palestina,
“Dan Kami jadikan antara mereka (penduduk Saba’) dan negeri-negeri yang Kami berkahi (Syam), beberapa negeri yang berdekatan dan Kami tetapkan antara negeri-negeri itu (jarak-jarak) perjalanan. Berjalanlah kamu di negeri-negeri itu pada malam dan siang hari dengan aman.” (QS Saba’ 18)
“Yang dimaksud dengan ‘negeri-negeri yang Kami berkahi’" demikian tutur Ahli Tafsir Al Aluusi, “adalah daerah Palestina, karena banyaknya pohon-pohonnya.”
Ibnu Abbas pun tak ketinggalan menafsirkan ayat indah ini, “yang dimaksud adalah negeri Baitul Maqdis.”
Nah, bayangkan saja, apa yang Allah akan berikan pada kita ketika diri ini memutuskan untuk terus membela Palestina sampai akhir menutup mata?
Keberkahan itu akan mengalir bersama darah kita, berdenyut bersama nadi kita, bercurah limpah bersama harta kita, mengalir deras di tubuh anak-anak kita.
“Sebab Palestina, berkahnya bukan untuk Palestina saja, bukan untuk orang Arab saja. Melainkan untuk siapapun yang membela kesuciannya”, nasihat DR Mahmoud Shiyam, seorang Ahli Kepalestinaan.
Referensi Terkait :
- Filisthîn; Tarikh Mushawwar, DR Tariq Suwaidan
- Ensiklopedia Mini Al Aqsha, Asia Pasific Community for Palestine (ASPAC)
- Al Quds Qadhiyyatu Kulli Muslim
- Al Quds wal Muqaddasat, DR Faris Shalah Haidar