Artikel ini bagian dari serial post:
Apa kira-kira yang terlintas di benak sahabat semuanya ketika mendengar kata “Al Quds”?
Tentu banyak sekali jawaban tentangnya, sebab kita telah terbiasa membelanya walaupun belum pernah menapaki keindahannya. Moga Allah karuniakan kesempatan itu suatu hari nanti.
Namun diantara banyak jawaban itu, kita meyakini satu jawaban terbanyak yang ada di setiap benak muslim. Al Quds; adalah kiblat pertama umat Islam sebelum berpindah ke Ka'bah di Makkah.
Tahukah kamu bahwa umat Islam shalat menghadap ke Al Quds -Masjid Al Aqsha lebih tepatnya- sejak 3 tahun sebelum hijrah ke Madinah, sampai 16 bulan pertama setelah momentum hijrah yang fenomenal.
Hingga akhirnya turun perintah untuk shalat menuju Ka'bah (QS Al Baqarah 150)
Apa buktinya umat Islam pernah shalat menghadap ke Al Aqsha?
Jika sahabat suatu saat berkesempatan ke kota Madinah Al Munawwarah, sahabat akan menziarahi Masjid Al Qiblatain, “Masjid Dua Kiblat” yang jadi bukti nyata bahwa umat Islam di masjid itu pernah shalat menghadap Al Aqsha, seketika seseorang datang menyerukan pada mereka bahwa kiblat telah berpindah ke Ka'bah, sejurus kemudian tanpa banyak tanya, jama'ah shalat itu langsung berbalik 180° menuju Ka'bah.
Sungguh ketaatan nan luar biasa.
Nah, apakah pahala umat Islam saat itu hilang karena selama beberapa belas bulan shalat menghadap Al Aqsha? Tidak. Bahkan Allah berfirman, “Dan Allah tidak menghendaki untuk menghilangkan iman kalian.”
Sekarang, kiblat shalat kita telah berpindah menuju Ka'bah atas perintah Allah.
Lalu, apakah kemudian umat agung ini akan meninggalkan Al Aqsha? Izinkan kalimat Syaikh Ali Muqbil menutup paragraf ini, “Al Aqsha memanglah bukan lagi kiblat shalat Umat Muslimin, namun kini ia tetap menjadi kiblat jihad pertama dan utama muslim sedunia.”
Referensi :
1. Al Quds Qadhiyyatu Kulli Muslim
2. Filisthîn; Tarikh Mushawwar, DR Tariq Suwaidan
3. Al Bu'du Al Islâmiyyu lil Qadhiyah Al Filistîniyah, DR Ishaq Ahmad Farhan